Villa Tangsi Baru Kabawetan, Vila Cantik di Tengah Hijaunya Kebun Teh Kabawetan - Trip 26-29 Mei 2022 - Part 5
Tulisan ini sebenernya sudah lama sekali selesai diketik, dan merupakan kelanjutan dari kisah perjalanan kami sebelumnya di Mei 2022. Namun apalah daya berhubung kesibukan yang melanda membuat saya terlena dengan tumpukan pekerjaan sehingga males untuk memilah foto untuk mendampingi para pembaca yang berkunjung ke blog yang tidak seberapa ini.
Lalu tibalah akhir tahun yang selalu menjadi momen menggiurkan untuk liburan karena bertepatan dengan libur anak-anak sekolah serta nataru. Mood saya untuk jalan-jalan pun terasa tiba-tiba saja terpecut. Dan di tengah pencarian referensi tujuan, akhirnya blog ini pun terbuka dan muncul perasaan untuk menyelesaikan cerita perjalanan ini.
Hari kedua trip kami di Bengkulu kali ini dipenuhi suka cita dan rasa syukur sebesar-besarnya kepada Allah swt. yang telah memberi kami kesempatan, kesehatan, keselamatan, dan lain sebagainya yang tidak akan habis-habisnya kalau kita omongin.
Meski dipenuhi susah payah lantaran sakit maag yang saya dan Wulan alami (IG @wulanonye), serta Kamel yang masih saja mual dan muntah-muntah. Ditambah terjatuh dan nubruk bebatuan di tepi jurang lantaran sol sepatu lepas dan bebatuan yang licin, kaki luka, dan tulang ekor sakit. Sangat berkesan bukan???? Untung alhamdulillah saya dikelilingi sobat-sobat karib yang cinta dan sayang. Sungguh, nikmat mana lagi yang akan kudustakan, diberi rejeki berupa teman main sebaik mereka oleh Allah swt.
Sore itu kami masih menanti hujan reda di pondokan di area teras posko sambil menghimpun sisa-sisa nyawa yang kayaknya masih tercerai berai lantaran shock terapi dikejar pacet.
Rekan kami si Leni (IG @leniyasha08 sang ahli Hair Do dan MUA handal di Palembang) saat sedang mandi bareng ciwi-ciwi ternyata di kakinya ditempeli pacet dan baru sadar setelah bugilan. Et dah itu temennya yang lagi mandi bareng dan udah bugil maen keluar kamar mandi aja ketakutan dan mau minta tolong lepasin pacetnya tanpa mikir itu busana udah dilepas. Ceritanya bikin ngakak guling-guling dah. Sayang tidak difoto dan direkam, padahal kan lumayan buat di-upload di onlyfans. *somplak
Sarapan pagi dengan pemandangan kebun teh |
Malam itu kami akan bermalam di Villa Tangsi Baru Kabawetan, di Kabupaten Kepahiang. Jadi malam ini tu kami lanjut ke kabupaten selanjutnya.
Sekilas Tentang Kepahiang
Kepahiang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan Kecamatan Kepahiang sebagai ibu kota kabupatennya. Kabupaten Kepahiang merupakan area perbukitan dan ada banyak air terjun di sekitarnya yang bisa dijadikan referensi liburan kalian. Tapi yang paling terkenal di kabupaten Kepahiang adalah perkebunan tehnya yang hijau dan indah bak permadani yang digelar yang maha kuasa untuk para hambanya supaya kita makin bisa bersyukur telah terlahir ke dunia dan bisa menyaksikan kemegahan-Nya.
Ada beberapa perkebunan teh milik swasta di Provinsi Bengkulu. Salah satunya yang paling terkenal adalah Perkebunan Teh Kabawetan di Kec. Kabawetan, Kab. Kepahiang. Udara yang segar, bersih, dan sejuk khas dataran tinggi dengan pemandangan hijau kebun teh terbentang sepanjang mata memandang menjadikan perkebunan teh ini sebagai salah satu yang paling terkenal di Provinsi Bengkulu. Lokasinya pun sangat mudah dijangkau baik dari Kota Bengkulu maupun Kota Lubuk Linggau di Sumsel dengan berbagai fasilitas penunjang termasuk penginapan dan vilanya dengan banyak spot pariwisata di sekitarnya.
pemandangan pegunungan dan kebun teh dari balkon lantai 2 |
Jarak Kota Kepahiang dari posko pendakian Gunung Kaba tidak begitu jauh, hanya sekitar 1,5 jam berkendara dengan kecepatan normal (tidak jauh huh? -_-" ). Dari arah kota Lubuklinggau, kita akan melalui Kota Curup sebelum tiba di kota Kepahiang. Bagi yang doyan makan kayak kami bisa mampir dulu sambil menikmati hidangan lokal dan interlokal. Rekomendasi kami sih santap sore/malam di Jl. M. Hasan dekat Pasar Bang Mego di Curup Tengah.
Saat pagi, jalanan ini akan dipenuhi pedagang pasar dan para pembelinya. Namun menjelang sore, jalanan di sekitar sini akan menjelma menjadi tempat berkumpulnya para pedagang kuliner dari mulai pecel lele/lesehan, bakso, nasi padang, bebek goreng, dll. Kita bisa sepuasnya mengisi perut menjelang malam. Maklum di daerah dengan udara dingin biasanya cepet laper. *alesan
Penggalan perjalanan menuju Kota Curup
Vila yang kami tuju berjarak sekitar 9-10 km dari gerbang masuk kota Kepahiang. Tandanya kita akan menemukan gapura besar di area kantor pemkab Kepahiang.
Sebenernya 9 km tidaklah jauh, tapi waktu yang kita lalui akan sedikit lama dibanding normalnya karena, 1) kita akan memasuki jalan kampung yang relatif kecil sehingga kita tidak bisa kebut-kebutan. Bahkan kalau papasan dengan mobil lainnya, kita akan sedikit jalan merayap, dan 2) jalan yang kita lalui sebagian besar akan menanjak dan melalui kawasan padat pemukiman hingga akhirnya kita akan langsung bertemu dengan kebun teh yang kita tuju.
Sebagai orang baru yang tidak kenal lokasi, kami pun menggunakan jurus ampuh khas pencari jalan amatiran yaitu menggunakan aplikasi GMaps. Hari sudah gelap karena kami baru tiba di kawasan perkebunan teh saat menjelang azan isya'. Dan seperti biasa, tiada kesan tanpa disesatkan oleh si somplak gugel maps, dengan 100% percaya pada arah yang disediakan oleh aplikasi tanpa sadar tiba-tiba kami sudah berada di tengah-tengah kebun teh dengan jalan sepi, sempit, dan rusak. Gelap gulita tanpa ada sedikit pun lampu rumah penduduk di sekitar bahkan tidak pun cahaya remang rembulan .
Di tengah kegelapan kami pun mendadak kebingungan. Tidak mungkin kan ini jalan menuju vila? Mana si empunya vila ditelepon juga tidak diangkatnya. Mau putar balik tidak ada tempat berbelok di jalan yang mentok cuma muat satu mobil saja. Dan tampaknya posisi sisi kiri mobil saat itu adalah turunan tajam atau mungkin jurang, karena lampu mobil langsung bablas menuju antah berantah di bawah sana.
Akhirnya berbekal semua mata personil di dalam mobil dan dibantu kamera mundur, kami pun pelan-pelan meniti jalan untuk kembali ke jalan utama. Lebih kurang 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk merangkak di jalan sempit dan berbelok-belok itu hingga akhirnya kami kembali ke jalan utama. Seketika kami kaget dengan suara telpon yang menggelegar khas android murah. Syukur alhamdulillah ternyata itu si empunya vila yang kontak. Mungkin tadi sedang salat isya' saat kami telpon sehingga tidak bisa angkat telpon dari kami. Beliau pun memberikan penjelasan lokasi yang tepat, hingga akhirnya kami tiba di area penjemputan tepat di depan SMAN 4 Kepahiang.
Posisi vila ini ternyata tepat di belakang sekolahan dan memang cukup sulit untuk menemukan jalan aksesnya. Kecil, pas-pasan muat hanya satu mobil saja, serta tersembunyi di sudut pagar sekolahan. Ampun dijeeeee...
Villa Tangsi Baru Kabawetan
Penginapan ini dilengkapi dengan 3 bangunan vila ala Lombok dengan 2 lantai yang tidak terhubung. Jadi satu bangunan terdiri dari 2 kamar yang bisa dipesan secara terpisah. Kasur yang empuk dan semua lantainya dilengkapi karpet (kamar lantai atas) sehingga kalau rekan ngeluyur ngajak personil banyak tapi cuma mau pesen 1 kamar atau setengah vila saja, bisa lesehan dah tidurnya di karpet lantai yang cukup bersih di sana.
Kamar di lantai bawah jauh lebih besar dibanding yang di lantai atas. Karena di lantai atas ada beranda (balkon) di depan pintu kamar yang bisa kita gunakan untuk duduk-duduk santai sambil sarapan atau sekedar nyeruput kopi hangat.
Meskipun demikian, kamar di lantai atas tetap terasa sangat lega karena ukuran kamar yang memang cukup luas.
Setiap lantai dilengkapi 1 kamar mandi yang sudah dilengkapi pemanas air (water heater) sehingga mandinya tidak perlu sambil menggigil kedinginan karena suhu di kawasan Kabawetan kalau menjelang pagi akan dingin semriwing menggigil. Kamar mandi di lantai atas memiliki area terbuka sehingga kita seolah merasa memiliki 2 buah balkon dengan pemandangan yang berlawanan arah.
Tersedia lahan parkir yang cukup luas untuk menampung 4-6 mobil, dan masih bisa memuat beberapa buah sepeda motor. Di depan setiap vila ada meja payung yang bisa digunakan untuk duduk-duduk atau bahkan berbarbekyu ria bersama rekan, teman, atau keluarga. Dan penginapan ini juga menyediakan jasa menyiapkan BBQ dari sekadar menyiapkan arang, bahkan hingga paket komplit dengan margarin, bumbu bakaran, serta daging-dagingannya.
Info terbaru saat ini kabarnya sudah ada kolam renang juga di sana yang memanjang dari depan vila ke-2 hingga menjelang vila ke-3. FYI, jarak antar villa sekitar 3-4 meter, jadi kolamnya lumayan panjang juga ya untuk kita maen air di sana...
Kalau sobat ngeluyur mau liburan ke Kepahiang kami sangat rekomendasikan villa ini karena sangat nyaman, bersih, fasilitasnya bagus, lokasinya juga tidak di antah berantah yang jauh dari mana-mana, dan insyaAllah aman. Plus yang paling penting posisinya yang tepat di depan kebun teh. jadi begitu kita buka pintu depan, pemandangan hamparan hijau kebun teh akan langsung menusuk mata tanpa sensor ala "film Jepang".
Oh ya, pelayanannya juga bagus sekali. Tengah malam minta disiapkan arang bakar pun masih dijabanin sama pengurus vila. MasyaAllah baik sekali bapaknya. Jadi kalau males keluar cari makan atau ada hal-hal yang dibutuhkan, kita bisa langsung kontak pengelolanya yang akan dengan senang hati membantu kita.Cek IGnya di @homestay_tangsibaru yang juga menyediakan nomor admin untuk pemesanan dan tanya-tanya secara langsung.
Singkat cerita hari pun berganti dan siang pun tiba.
Setelah asyik menikmati indahnya perkebunan teh di sekitar vila, kami pun lanjut sarapan di halaman depan vila di bawah meja payung dengan pemandangan yang memanjakan mata.
Layaknya 'campingers' sejati, tidak ada yang lebih menyenangkan selain masak sendiri. Kami pun masak sarden kaleng, jagung rebus, goreng hana hene, dan byar waktu pun sudah menunjukkan pukul 10 siang. Kami pun bersegera makan dan bersih-bersih karena jam check-out adalah pukul 11 (kalau tidak salah).
Kami pun bergegas kembali ke Curup untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Kab. Lebong untuk berwisata ekstrim arung jeram atau rafting di sana.
Komentar
Posting Komentar